PERSPEKIF AKUNTANSI MANAJEMEN
Akuntansi Manajemen merupasan slat manajemen yang menghasilkan informasi bagi manajemen dalam sebuah organisasi, untus mempertimbangsan dan mengambil seputusan dalam memimpin dan mengendalisan operasi urganisasi tersebut. Kadang-kadang Akuntansi Manajemen itu menghasilkan informasi yang tidak sama dengan Accounting Umum yang memperuntukkan produknya bagi para pemegang saham atau pemakai laporan keuangan di luar organisasi.
Sebabnya adalah sarena manajer berorientasi terhadap masing-masing kasus yang dilaporsan oleh Akuntansi Manajemen yang memetiknya dari proses manajemen, yang harus dapat secarajelas dimengerti, difahami, disadari oleh para manajer, tentang keberlangsungan setiap peserjaan.
Dalam Bab ini, sita sebaiknya lebih dahulu meneliti tentang hal yang menyangkut atau letak perbedaan kepentingan informasi yang shusus dipergunasan manajemen dad Akuntansi Manajemen dengan informasi yang diperlusan oleh para pemegang saham atau pihak diluar perusahaan, berupa laporan seuangan sebagai produk dad Accounting Umum (General Accounting/Financial Accounting).
ORGANISASI DAN TUJUANNYA
Pengertian tentang organisasi
Organisasi dapat Akita artisan sebagai seselompos manusia yang beserja sama untus mencapai tujuan. Misalnya saja sebuah Bans memberikan pelayanan tentang lalu-lintas uang, sebuah Perguruan Tinggi memberikan pendidikan sepada calon-calon sarjana, sebuah perusahaan Industri menghasilkan beberapa macam barang dsb. Di dalam sebuah organisasi kita melihat adanya orang-orang, dan tidak melulu mesin-mesin/alat-alat modern secara fisik
semata-mata. Juga di dalam Bank itu, kita melihat orang-orang bekerja, demikian pula di Perguruan Tinggi terhadap orang-orang sebagai tenaga pengajar dan staf yang mengerjakan tugasnya masing-masing. Juga di perusahaan industri yang kita maksudkan di atas terdapat orang-orang yang bertugas dr lam masing-masing biding, menurut keahliannya. Yang jelas lagi, kita akan melihatnya, banwa orang-orang itu pada setiap organisasi bekerja sama, untuk menciptakan hasil.
Dalam pembicaraan kita di sini, kita katakan mereka itu bekerja sama adalah untuk mencapai tujuan bersama sebagai tujuan organisasi. Tidak semua organisasi mempunyai tujuan yang sama satu sama lainnya. Beberapa organisasi bertujuan menghasilkan produk, menjualnya dan memperoleh laba. Mungkin sekali beberapa organisasi tidak bertujuan mencari laba, tetapi mengutamakan keberhasilan peningkatan mute pendidikan (bila is organisasi pendidikan), atau meningkatkan kesejahteraan masyarakat (bila is organisasi sosial).
Setiap organisasi dalam usahanya mencapai tujuan, dan mengukurnya sampai sejauh mana keberhasilannya itu dapat dicapai, memerlukan apa yang dapat disajikan oleh Akuntansi Manajemen.
Menetapkan tujuan
Sebuah perusahaan dagang sebagai suatu organisasi, para pemiliknya menanam modal dalam bentuk uang pada organisasi itu, dengan maksud untuk memperoleh keuntungan dari modal yang ditanamnya. Maim sebuah tujuan daripada organisasi tersebut ialah memperoleh laba untuk memberikan keuntungan terhadap modal pemilik yang dipergunakan usaha dalam organisasi tersebut.
Tujuan untuk memperoleh laba itu, r erlu ditunjang dengan dicapainya tujuan lain, seperti: secara keseluruhan organisasi usahanya harus sehat, berjalan lancar dalam arti tidak mengalami kesulitan operasi dan bertahan dalam menghadapi saingan dan kesulitan lainnya.
Para pemilik perusahaan/organisasi tersebut, tidal( biasa/akan mendampingi perusahaan dari hari ke hari menunggu operasi perusahaan, tetapi mengangkat Direktur dan anggota¬anggota manajemen lainnya yang diperlukan untuk mengurus perusahaan/organisasi itu, dan dinyatakan tugas untuk mencapai tujuan menurut ukuran tertentu. Dengan sendirinya Direktur dan para manajer bekerja bahu membahu, mengarahkan segala days dan pikiran supaya tujuan organisasi itu dapat dicapai.
Perencanaan strategi
Implementasi tujuan sebuah organisasi, kita ketahui dan adanya perencanaan strategi. Pada setiap organisasi perencanaan strategi itu, biasanya terdiri dari dua tahap:
Strategi tahap pertama: Memilih produk dan cara bagaimana mendisain serta membuatnya.
Maksudnya, ialah supaya perusahaan dikenal oleh pembeli/pemakai bahwa perusahaan ybs. selalu mengeluarkan barang yang cukup dikenal, harganya serta kualitasnya menarik. Sehingga Direksi dan manajer lainnya tidak mengalami kesukaraan di masa mendatang dalam pengadaan barang yang diperlukan pembeli/pemakai itu. Dan akhirnya perusahaan akan menuju kepada spesialisasi jenis barang-barang tersebut.
Strategi tahap kedua: memilih cara pemasaran dan pembuatan barangnya, untuk kelanjutan usaha dimasa depan.
Dimaksudkan, sekalipun ada/banyak saingan barang sejenis (umpamanya), tetapi perusahaan memilih jalan dan menetapkan cara-cara pelayanannya, kualitas harga, bentuk dan warna yang paling disenangi oleh pembeli/konsumen. Apakah dilakukan pelayanan langsung atau menggunakan saluran dan penjualan berupa cabang atau perwakilan.
Pekerjaan Manajemen
Manajemen bertugas menguru s seluruh kepentingan organisasi. Yang terpenting, adalah yang menyangkut empat fungsi:
1) Perencanaan-Planning;
2) Organizing and Directing-Pengorganisasian dan memimpin;
3) Controlling-Pengawasan/Pengendalian;
4) Desicion making-Pengambilan keputusan.
Kegiatan-kegiatan di atas dilakukan secara simultan clan terus menerus. Demi kepentingan keberhasilan perusahaan dalam mencapai tujuannya, hendaknya manajemen tidak sekali¬kali mencoba menghentikan salah satu dari kegiatan di atas.
Perencanaan/Planning
Dalam membuat perencanaan, para manajer menggariskan tahapan-tahapan tentang gerakan usaha perusahaan untuk mencapai tujuannya. Kites akan memasukkan pula strategi perusahaan dalam tahap-tahap garapan perusahaan tersebut. Direksi, tidak mustahil memberikan koreksi terhadap tahap-tahap pekerjaan tersebut untuk dikembangkan dan dihubungkan pula dengan rencana khusus, lokasi, metoda pembelanjaan, pembelian, jam kerja, penjualan, discounts policy, dsb. Secara kesatuan untuk organisasi, perencanaan itu harus terpadu antar bagian satu sama lainnya, sehingga jelas-jelas menuju kepada tujuan organisasi.
Pengorganisasian dan memimpin
Mengenai pelaksanaan tugas pengorganisasian, para manajer akan memilih jenis apa type mana yang paling baik untuk kepentingan organisasi, baik yang menyangkut manusia, maupun yang menyangkut sumber-sumber usaha, untuk memajukan usaha perusahaan. Setiap tenaga yang ada dalam organisasi diseleksi kecakapannya, apakah seseorang ditugaskan untuk melayani langganan, ataukah ditugaskan untuk melaksanakan pengadaan keperluan perusahaan, dibidang produksikah, atau disektor administrasinya.
Namun demikian, manajemen perlu memimpin bawahannya, sehingga semua orang dalam organisasi akan mempunyai kecakapan yang tinggi dan tidak mempunyai kecakapan yang tunggal, karenanya tour of duty, perlu dilaksanakan dalam setiap organisasi.
Disamping itu, pujian terhadap karyawan yang berprestasi tinggi sertaberdedikasi tinggi perlu diberikan. Demikian pula hukuman terhadap karyawan yang malas atau merugikan organisasi perlu pula diterapkan.
Pengawasan/pengendalian (Controlling)
Prioritas yang maksimal harus diberikan oleh para manajer kepada tiap fungsi daripada manajemen ialah pengawasan/pengendalian, dan harus efektif. Pengawasan/pengendalian itu, berjalan semenjak perencanaan dimulai sampai tujuan perusahaan benar-benar dapat diraih.
Dalam kenyataannya para manajer memperoleh data dari Akuntansi Manajemen yang mengkomperasi dengan data pelaksanaan yang sebenarnya dengan rencana/budget yang ditetapkan. Dengan demikian para manajer memperoleh data sampai sejauh mana rencana dapat dilaksanakan, dan sampai mana tujuan dapat dicapai, atau apakah untuk mencapai tujuan itu telah menggunakan biaya yang sesuai dengan rencana, lebih hemat atau boros.
Pengambilan keputusan/Decision making
Pada saat-saat mengambil keputusan, para manajer hams secara rasional dapat memilih alternatif yang paling menguntungkan perusahaan. Pengambilan keputusan itu tidak merupakan fungsi yang terpisah dari fungsi manajemen yang sudah kita diskusikan di atas. Perencanaan, pengorganisasian dan memimpin serta pengawasan/pengendalian, menyajikan data untuk mengambil keputusan. Kadang-kadang pengambilan keputusan itu disebut pula keputusan strategis, karena keputusan tersebut akan memberi pengaruh dalam jangka panjang bagi kelangsungan hidup perusahaan.
Semua keputusan itu bersumber/berdasar kepada informasi. Dalam bentuk yang luas, informasi itu akan berupa informasi dari Akuntansi Manajemen dan informasi lainnya yang ada kaitannya dengan masalah yang dihadapi oleh perusahaan. Bila informasinya tidak tepat, maka keputusan yang diambil pun tidak akan tepat dan akan mengakibatkan kegagalan bagi perusahaan. Karenanya setiap informasi yang dipergunakan harus dapat dipertanggung¬jawabkan.
Siklus perencanaan dan pengawasan/pengendalian
Pekerjaan manajemen, tersimpul dalam gambar di halaman berikut ini. (Gambar 1) Gambar tersebut menerangkan bagaimana siklus dari perencanaan, pengawasan/pengendalian itu berjalan. Nampak kepada kita gerakan aktivitas manajemen dari perencanaan melalui pengorganisasian, memimpin dan pengawasan: serta kembali kepada perencanaan lagi.
Kesemua aktivitas tersebut, bergerak di sekitar kebijakan.
STRUTUR ORGANISASI
Suatu organisasi, dibentuk/dibuat oleh manusia yang bekerja bersama dibawah pimpinan manajemen, untuk mencapai tujuan. Dalam suatu organisasi yang luas, seorang Direktur tak mungkin dapat menangani segala sesuatu pelaksanaan organisasiannya untuk mencapai tujuan organisasi tersebut, seorang diri. Direktur harus mendelegasikan wewenang dan tanggungjawab manajemen kepada beberapa orang manajer. Pendelegasian wewenang dan tanggung jawab tersebut menimbulkan adanya struktur organisasi, dan melukiskan adanya desentralisasi tanggung jawab.
Siklus Perencanaan dan Pengawasan/Pengendalian
Desentralisasi
Desentralisasi, berarti pemberian delegasi wewenang dalam pengambilan keputusan, dalam menggerakan/melaksanakan keputusan tersebut sampai tingkat manajemen terendah. Semakin besar suatu organisasi, maka semakin luas struktur organisasinya dan semakin banyaklah pendelegasian wewenang dan tanggung jawab yang hares dilakukan.
Dalam hal pengambilan keputusan tersendiri bagi suatu bagian dalam perusahaan. Direktur memberikan delegasi wewenangnya kepada manajer yang bersangkutan. Sedangkan perusahaan yang mempunyai problema yang bervariasi, maka delegasinya diberikan pada masing-masing manajer yang erat atau ada kaitannya atau sebaiknya yang memimpin bagiannya.
Sebagai contoh, kita ambil misal sebuah perusahaan industri meubel yang mempunyai 3 (tiga) buah toko yang masing-masing toko mempunyai bagian furnishing (pengkilap) dengan manajer suku cadangnya masing-masing. Adapun perusahaan itu, mempunyai pula Bagian Pembelian dan Bagian Accountingnya yang terpisah manajernya sate sama lain.
Pam manajer itu, mempunyai wewenang dan tanggung jawab sendiri-sendiri karena ada delegasi yang dilimpahkan oleh Direktur. Namun mereka selalu bekerja dan mengambil keputusan yang terpadu untuk meraih keberhasilan tujuan perusahaan. Adapun secara sederhana struktur organisasinya akan terlihat dalam gambar 2.
Hubungan Lini dan Staff
Suatu struktur organisasi, sering ditonjolkan dalam bentuk/wewenang berorganisasi lini dan staff. Suatu posisi lini/garis bertalian dengan pengembanan secara langsung tujuan dari organisasi, tetapi posisi staff tidaklah demikian. Ia, sebagai yang berposisi staff tidak secara langsung bertalian langsung, disebabkan is melaksanakan fungsi membantu atau melayani bagian lain daripada organisasinya. Kita dapat menoleh sejenak Gambar 1: dan Gambar 2: di situ nampak bahwa organisasi mempunyai tujuan utama menjual barang-barangnya. Para manajer dengan penuh tanggung jawab menunjang kegiatan organisasi supaya tujuan penjualan berhasil. Dalam hal itu, tentu sekali akan terpaut bantuan-bantuan dari manajer pembelian dan manajer accounting dan manajer-manajer Toko, secara terpadu berusaha mengusahakan keberhasilan tujuan perusahaan.
Dalam gambar 2; kita melihat hanya didapat 2 (dua) bagian yang mempunyai posisi staff, yaitu Bagian Pembelian dan Bagian Accounting. Jelaslah kepada kita kalau kedua bagian tersebut dibawah pimpinan manajernya mendukung usaha perusahaan yang mempunyai posisi lini/garis yaitu Bagian Penjualan.
Pengawasan/pengendalian
Manajer, untuk kegiatan ini adalah manajer bagian accounting, yang dijuluki sebagai Controller. la, adalah anggota dari Top Manajemen, dan sebagai orang yang berpartisipasi dalam proses; perencanaa, pengawasan/pengendalian dan pengambilan keputusan. Tentu saja seorang controller, tidak melakukan pengawasan dalam posisi lini-tidak dengan wewenang langsung, (ingat; bahwa accounting adalah berfungsi staff), tetapi sebagai information officer, ia mempunyai jalan/jalur yang khusus dalam pengawasan/pengendalian. Tugasnya bertalian dengan pengumpulan dan penyajian data untuk bahan laporan yang diperuntukkan dalam pertimbangan pengambilan keputuan. Dengan penyajian data dimaksud itu, maka dengan sendirinya, ia memegang kunci/data yang membawa organisasi kearah dapat mencapai tujuannya.
Akan tetapi dalam posisinya sebagai anggota top manajemen, seseorang atau para controller's itu, terbebaskan dari aktivitas teknis aktivitas-aktivitas detail. Para controller's melihat pekerjaan yang lain secara menyeluruh, segera menyajikan laporan khusus dan membahasnya, memberikan saran-saran yang perlu atas problems atau situasi yang dihadapi, kepada top manajemen.
Struktur organisasi pengawasan/pengendalian, dapat kita pelajari pada gambar 3
Kemiripan dalam organisasi
Organisasi, dapat kita kategorikan dalam 3 (tiga) kelompok dasar.
(1) Bentuk usaha yang bertujuan mencari laba, memiliki harta dan melaksanakan operasinya, seperti perseroan, usaha patungan atau perseorangan.
(2) Asosiasi atau gabungan usaha sejenis yang melayani anggotanya,biasanya berusaha dengan tidak bertujuan mencari laba.
(3) Lembaga-lembaga Pemerintah dan sosial, yang juga tidak berusaha diatas prinsip mencari laba.
Setiap jenis dari kelompok ini, mempunyai banyak anggota berupa organisasi. Setiap organisasi mempunyai milik masing-masing dan mempunyai kemiripan/kesamaan yang mendasar seperti berikut:
(a) Masing-masing mempunyai tujuan, dan mempunyai jenis usaha yang sama dalam kelompoknya.
(b) Masing-masing meletakkan strateginya untuk dapat meraih atau mencapai tujuannya.
(c) Masing-masing mempunyai manajer yang merencanakan, mengorganisasi dan memimpin, mengawasi/mengendalikan aktivitas organisasinya, dan mengambil keputusan baik untuk jangka pendek maupun untuk jangka panjang.
(d) Masing-masing mempunyai struktur organisasi, yang menunjukkan adanya hubungan tanggung jawab antara berbagai manajer sate sama lain, dan digambarkan dalam tipe lini dan staff.
(e) Masing-masing menghendaki mendapatkan informasi untuk menunjang pelaksanaan strateginya.
Akan tetapi kemiripan-kemiripan dasar itu yang kita bicarakan di atas itu, adalah umum sifatnya. Adapun dalam kenyataannya. kemungkinan didapatkan sedikit kelainan. Untuk memperluas organisasi, kita perk meneliti/mempelajari item demi item permasalahan yang dikatakan kemiripan di atas, secara lebih mendetail. Yang penting kita pahami bahwa dengan penyelenggaraan Akuntansi Manajemen yang memberikan supply informasi data kepada manajemen itu, bermaksud agar tujuan operasi organisasi, dan laba perusahaan atau kesejahteraan anggotanya dapat dicapai.
KEBUTUHAN MANAJER AKAN INFORMASI
Informasi itu merupakan penggerak manajer untuk melangkah. Tiadanya informasi, akan mengendorkan gerak langkah manajemen untuk mengerjakan sesuatu. Keuntungan,
yang dapat dimanfaatkan dari informasi yang diperlukan oleh manajemen, sangat tergantung daripada mekanisme yang tergambar pada struktur organisasi itu. sendiri. (Lihat gambar 2), di situ nampak kepada kita bagaimana kehidupan komunikasi antar manajemen untuk melahirkan informasi yang diperlukan oleh manajemen.
Manajemen suatu organisasi itu, selalu mempertahankan secara khusus bentuk dan luasnya informasi yang diperlukan, baik itu secara economics, spesialisasi marketing, pengalaman organisasi, tinjauan akuntan atas bahasan segi lainnya, amat diperlukan. Demikian pula, berbagai pengalaman organisasi phase demi phase.
Informasi Accounting
Informasi yang diperoleh manajemen dari Bagian Accounting, merupakan hal yang penting. Ia menolong manajemen dalam 3 (tiga) hal.
(1) Effektivitas rencana dan variasi dari deviasi rencana melawan kenyataan.
(2) Operasi dari hari ke hari.
(3) Memperoleh kesimpulan yang baik, atas problema operasional yang dihadapi oleh organisasi.
Effektivitas rencana
Formalnya, rencana manajemen itu berbentuk suatu budget. Umumnya memang demikianlah. Biasanya budget itu disajikan secara tahunan (annualy basis), dan dinyatakan didalamnya apakah tujuan yang spesifik oleh manajemen. Tentu budget itu disusun menurut atau berdasarkan departemen/proses usaha yang ada/biasa berjalan, dan dikonsolidasikan dalam suatu kesatuan budget perusahaan.
Tetapi dengan disajikannya rencana saja, tidaklah cukup. Sekali budget tersebut itu disusun, direksi hams memberikan penjelasan kepada para manajer, bagaimana masing¬maing pekerjaan itu dapat dicapai. Bagian Accounting, mengikuti pelaksanaan tersebut dan kemudian membuat laporan yang membandingkan antara rencana dengan hasil yang dapat di laksanakan.
Bilamana dari laporan itu diketahui, bahwa terdapat penyimpangan-penyimpangan dari rencana, maka manajemen segera melakukan tindakan korektif, supaya pekerjaan dapat berjalan kembali sesuai dengan rencana. Sedangkan bila laporan menunjukkan bahwa pekerjaan telah sesuai dengan rencana, maka manajemen akan dapat memikirkan lain, misalnya memikirkan bagaimana mengembangkan perusahaan yang dipimpinnya, atau merasa puas sampai hasil yang dicapai dan membebaskan diri dari pekerjaan lain.
Kita dapat menghayatinya, bahwa laporan pelaksanaan itu dapatlah kita katakan merupakan suatu umpan batik bagi manajemen yang menggambarkan refleksi kebijaksanaan yang telah dilakukannya.
Operasi sehari-hari
Manajemen memerlukan informasi yang kontinue dari Bagian Accounting, mengenai pekerjaan rutin dari hari ke hari. Misalnya, harga, biaya pelaksanaan pembelian dan tempat penerimaan dan penampungan barang yang dibelinya. Bagaimanakah pelaksanaannya?
Akuntansi Manajemen, melaporkan secara kontinue, kegiatan bagian pembelian itu, menurut item yang tertera dalam rencananya dibandingkan dengan pelaksanaannya yang telah dicapai sampai scat laporan Akuntansi Manajemen itu disusun.
Dengan demikian, manajemen akan mengetahui bagaimana kegiatan bagian pembeiian dalam menunjang seluruh rencana perusahaan, apakah cukup memadai dan tidak akan menghambat jalannya perusahaan atau memerlukan tindakan perbaikan-perbaikan.
Memperoleh jawaban yang baik/ Memecahkan masalah (Problem solving)
Kadang-kadang informasi dari Akuntansi Manajemen itu merupakan faktor utama dalam masalah-masalah. Cukup alasan yang dapat kita lihat, bahwa berbagai macam alternatif yang mungkin timbul, seperti: biaya dan kebutuhan yang dapat diukur terlebih dahulu. serta dapat pula diambil alternatif mana yang paling baik dan paling effisien. Accounting pada umumnya memberikan gambaran tanggung jawab dan menyediakan hubungan biaya dan kebutuhan yang nyata dalam perusahaan, untuk dapat dilihat dan mendapat pertimbangan manajemen. Demikian pula prestasi perusahaan akan dapat dilaporkan Akuntansi Manajemen dalam komperasi antara Budget, dan kenyataan; yang didalamnya memuat: jadwal, volume, rencana biaya dan biaya sebenarnya.
Bilamana ternyata dalam laporan itu terdapat permasalahan maka manajemen akan me mecahkannya.
(6) Akuntansi Manajemen lebih banyak menekankan keadaan/kegiatan/prestasi bagian-bagian perusahaan, daripada perusahan secara keseluruhan.
(7) Akuntansi Manajemen, lebih banyak memberikan gambaran dengan/dari disiplin lain.
(8) Akuntansi Manajemen, bukan unsur komando/operasional.
Penggunaan internal oleh manajemen, dimaksudkan, untuk dipergunakan internal dalam perusahaan, manajemen tidak memerlukan informasi yang sejenis dengan laporan keuangan yang diperuntukkan pars pemegang saham dan pemakai laporan lainnya. Manajemen memerlukan informasi yang langsung dari keadaari/ kejadian/ kemajuan dari hari ke hari, rencana masa mendatang, pemecahan masalah, dan pengambilan keputusan baik yang rutin maupun yang tidak rutin. Banyak informasi yang diperlukan manajemen ada hubungannya dengan laporan untuk pars pemegang saham, tetapi balk bentuk maupun waktunya tidak sama, karena tergantung kepada waktu pemberian informasi tersebut, dan oleh manajemen dipergunakan dan diperlukan sewaktu-waktu.
Penekanan terhadap masa depan. Yang merupakan bagian terbesar dari tanggung jawab manajemen, adalah adanya perencanaan. Laporan pembiayaan dan data historis, sangatlah perlu untuk membuat rencana. Tetapi akan nampak suatu kesulitan dalam meramalkan apakah kejadian yang akan dialami di masa mendatang akan sama dengan apa yang telah terjadi masa lampau. Kondisi ekonomi, selera dan kebutuhan langganan mungkin berubah, kondisi pesaing mungkin pula berubah. Semua kemungkinan yang akan mendorong ramalan permintaan mendatang itu, menjadi tanggung jawab yang sangat berat bagi manajemen untuk memperkirakannya, supaya ramalan menjadi tepat dan memperoleh pelaksanaan yang tidak banyak melesat.
Prinsip Akuntansi. Laporan Keuangan perusahaan, disajikan sebagai produk Account¬ing umum perusahaan dengan berlandaskan kepada prinsip accounting. Mengapa demikian, cukuplah alasannya, karena laporan tersebut dipakai oleh pihak-pihak di luar perusahaan. Mereka perlu mendapat jaminan, bahwa informasi yang diperolehnya itu, merupakan data yang tercipta berdasarkan aturan yang sudah bebas dari kekeliruan, salah penafsiran, dan bukti-bukti keuangan sudah diuji terlebih dahulu.
Akan kontras sekali dengan kepentingan informasi yang dilakukan manajer sehari-hari dalam melaksanakan tugasnya memimpin dan memajukan perusahaan. Prinsip accounting kadang-kadang tidak diutamakannya. Yang penting baginya, adalah data yang membandingkan rencana dengan kemajuan-kemajuan yang dicapai oleh perusahaan dari hari ke hari. Mereka pergunakan untuk memperoleh cara kerja mereka sendiri (bila perlu) seandainya hasil pelaksanaan kerjanya tidak memuaskan.
Relevansi data. Data Akuntansi Keuangan dikemukakan untuk memperoleh penafsiran secara objektif dan dapat diperiksa. Sedangkan untuk keperluan internal perusahaan, para manajer memperoleh informasi yang relevan dengan tugas masing-masing, tanpa menunggu pemeriksaan terlebih dahulu. Relevansi di sini dimaksudkan sebagai bersangkutan/ berhubungan dengan problema yang sedang ditangani. Sebegitu jauh relevansilah yang diutamakannya, sedangkan pemeriksaan itu sendiri menjadi masalah yang kedua.
Informasi yang diperoleh manajemen hendaknya fleksibel untuk diterapkan bila akan diambil beberapa macam keputusan dan harus tergantung situasinya. Misalnya saja; tentang penetapan harga untuk langganan biasa.
Menekankan data non moneter. Laporan Akuntansi Manajemen dikatakan menekankan data non moneter, adalah dikarenakan laporan tersebut tidak semata-mata menonjolkan posisi keuangan perusahaan, melainkan memberikan alternatif-alternatif yang dapat dipilih oleh manajemen dalam mengambil keputusan untuk masa yang akan dijalani, dengan memberikan sampai sejauh mana rencana hams dicapai dan sampai sejauh mana pelaksanaannya dapat dijalankan.
Kalaupun Akuntansi Manajemen melaporkan posisi keuangan perusahaan untuk suatu saat, adalah suatu kebetulan saja, dikarenakan problema yang diberikan kepada manajemen adalah posisi keuangan perusahaan yang hams dicapai perusahaan dibandingkan dengan posisinya yang telah dapat diraih sampai saat tertentu.
Adapun kebanyakan, dan paling sering dilaporkan oleh bagian Akuntansi Manajemen, adalah prestasi perusahaan. Di sini memang tidak menyangkut moneter, tetapi menyangkut volume. Penekanan kepada keadaan/prestasi bagian-bagian perusahaan.
Dalam budget perusahaan, setiap bagian itu dinyatakan rencana kegiatannya dan sampai sejauh mana tugasberprestasi setiapbagian itudiberikan. Sebagai alat pengawasan manajemen, maka Akuntansi Manajemen mengikuti perkembangan kegiatan dan prestasi setiap bagian itu. Laporan Akuntansi Manajemen, adalah wajarbila dari waktu ke waktu berisikan keadaan/ kegiatan dan prestasi masing-masing bagian itu.
Laporan tersebut sangat membantu manajemen untuk mengetahui bagi perkembangan perusahaanbagian demi bagian, dan akan mempunyai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan perbaikan langkah usaha bagian demi bagian, bila itu diperlukan.
Lebih banyak memberikan gambaran dengan/dari disiplin lain.
Kalau data yang dipergunakan Akuntansi Manajemen itu menggunakan sumber dari departemen accounting sendiri, maka pembahasan/analisisnya menggunakan disiplin lain. Hal ini biasanya dilakukan sehubungan dengan perhitungan-perhitungan atas prestasi dan kebijakan yang dilakuan dan atas prestasi yang dicapai. Misalnya saja menggunakan: Discounted Cash Flow, Turn-overs - Net present Value - dsb.
Akuntansi Manajemen, bukanlah unsur komando
Memang bagian ini tidak mempunyai fungsi operasional, melainkan ia menjalankan fungsi pelayanan. Seperti banyak dikemukan, ia selalu melayani kepentingan internal perusahaan terutama kebutuhan informasi bagi manajemen.
PERKEMBANGAN AKUNTANSI MANAJEMEN
Akuntansi Manajemen itu sedang dalam masa pertumbuhan. Secara historis, ia mendapat tempat kedua setelah Akuntansi Keuangan, dan dalam perusahaan-perusahaan dipergunakan sebagai pencipta tambahan produk accounting. Sejak dua dekade ini ia tumbuh karena diperlukan manajemendan menjadi meluas sebagai laporan expert, terpisahkan dari Akuntansi Keuangan.
Sejalan dengan perkembangan dunia usaha, informasi Akuntansi Manajemen semakin diperlukan oleh manajemen. Harga pokok perlu semakin teliti diperhitungkan. Kemajuan teknologi menjadi semakin pesat. Karena pelayanan yang intensif akan pemenuhan informasi bagi manajemen semakin lebih dirasakan, maka dorongah akan perkembangan Akuntansi Manajernen pun menjadi semakin kuat. Manajemen merasakan bahwa informasi itu diperlukan bukan semata-mata dalam bentuk Neraca dan Daftar Laba/Rugi saja.
Pengaruh perkembangan ekonomi serta faktor-faktor lainnya, membawa Akuntansi Manajernen melangkah lebih maju.
ISTILAH YANG PENTING
Di bawah ini disedikana beberapa istilah yang penting disertai dengan artinya secara sederhana.