Dalam menghadapi era perdagangan bebas dan sejalan dengan kesepakatan Indonesia dalam WTO, APEC, dan AFTA serta Paket Reformasi 15 Januari 1998, pemerintah Indonesia telah mengurangi campur tangan di bidang tata niaga komoditi dan menyerahkannya pada mekanisme pasar. Kehadiran Bursa Berjangka di Indonesia sebagai tempat diselenggarakannya perdagangan Kontrak Berjangka Komoditi sangatlah relevan, karena Kontrak Berjangka merupakan instrumen pasar yang telah dikenal luas di negara-negara maju dan berkembang serta paling banyak digunakan untuk pengelolaan resiko harga yang dibutuhkan dunia usaha. Oleh karena itu, pada tanggal 5 Desember 1997 telah dikeluarkan Undang-Undang Nomer 32/1997 tentang Perdagangan Berjangka Komoditi.
Di balik tuntutan akan kebutuhan adanya suatu Bursa Berjangka Komoditi di Indonesia yang memprioritaskan komoditi pertanian, kita semestinya sadar bahwa kekuatan dasar perekonomian Indonesia memang bertumpu pada sektor agrobisnis. Di tengah badai krisis ekonomi dan moneter yang mulai melanda Indonesia pada tahun 1998, bisnis di bidang agro telah membuktikan sebagai sektor yang paling mampu bertahan. Dari sisi produksi, bisnis di bidang agro memiliki keunggulan kompetitif karena tingginya muatan lokal (local content). Dengan demikian, sudah sewajarnyalah jika produk-produk pertanian dan kehu-tanan sebagai tulang punggung perekonomian bangsa mendapat prioritas untuk dilindungi dari resiko-resiko lainnya.
Selain manfaat ekonomi utama sebagai sarana lindung nilai dan pemben-tukan harga yang transparan, pembentukan Bursa Berjangka Komoditi paling tidak juga akan membuka lapangan kerja baru, terutama melalui perusahaan-perusahaan pialang. Sebagai sesuatu yang masih relatif baru di perekonomian Indonesia, sosialisasi keberadaan dan pentingnya Bursa Berjangka Komoditi ini masih harus menempuh jalan yang panjang. Perguruan tinggi sebagai pusat pendidikan, merupakan salah satu alternatif terbaik bagi jalur sosialisasi ini melalui kegiatan workshop untuk tahap pengenalan pada awalnya.
Sesuai dengan tujuannya, modul ini akan memperkenalkan seluk beluk Bursa Berjangka (Futures Exchange) pada kalangan mahasiswa tingkat akhir. Melalui modul workshop ini, untuk memenuhi 2 sasaran utama, yaitu:
1. Memperkaya bekal untuk mencari alternatif pekerjaan bagi sarjana , baik sebagai karyawan yang mengejar karir ataupun sebagai wirausahawan dalam kapasitasnya sebagai pemodal/ investor.
2. Membekali para calon sarjana dengan pengetahuan mengenai tata laksana Bursa Berjangka yang benar dan resmi, sehingga mereka bisa terhindar dari banyaknya praktek-praktek ilegal yang mengatasnamakan usahanya sebagai Bursa Berjangka Komoditi resmi dan menjanjikan karir, keuntungan finansial, dan manfaat ekonomi lainnya.
Selengkapnya Silahkan Download :
Di balik tuntutan akan kebutuhan adanya suatu Bursa Berjangka Komoditi di Indonesia yang memprioritaskan komoditi pertanian, kita semestinya sadar bahwa kekuatan dasar perekonomian Indonesia memang bertumpu pada sektor agrobisnis. Di tengah badai krisis ekonomi dan moneter yang mulai melanda Indonesia pada tahun 1998, bisnis di bidang agro telah membuktikan sebagai sektor yang paling mampu bertahan. Dari sisi produksi, bisnis di bidang agro memiliki keunggulan kompetitif karena tingginya muatan lokal (local content). Dengan demikian, sudah sewajarnyalah jika produk-produk pertanian dan kehu-tanan sebagai tulang punggung perekonomian bangsa mendapat prioritas untuk dilindungi dari resiko-resiko lainnya.
Selain manfaat ekonomi utama sebagai sarana lindung nilai dan pemben-tukan harga yang transparan, pembentukan Bursa Berjangka Komoditi paling tidak juga akan membuka lapangan kerja baru, terutama melalui perusahaan-perusahaan pialang. Sebagai sesuatu yang masih relatif baru di perekonomian Indonesia, sosialisasi keberadaan dan pentingnya Bursa Berjangka Komoditi ini masih harus menempuh jalan yang panjang. Perguruan tinggi sebagai pusat pendidikan, merupakan salah satu alternatif terbaik bagi jalur sosialisasi ini melalui kegiatan workshop untuk tahap pengenalan pada awalnya.
Sesuai dengan tujuannya, modul ini akan memperkenalkan seluk beluk Bursa Berjangka (Futures Exchange) pada kalangan mahasiswa tingkat akhir. Melalui modul workshop ini, untuk memenuhi 2 sasaran utama, yaitu:
1. Memperkaya bekal untuk mencari alternatif pekerjaan bagi sarjana , baik sebagai karyawan yang mengejar karir ataupun sebagai wirausahawan dalam kapasitasnya sebagai pemodal/ investor.
2. Membekali para calon sarjana dengan pengetahuan mengenai tata laksana Bursa Berjangka yang benar dan resmi, sehingga mereka bisa terhindar dari banyaknya praktek-praktek ilegal yang mengatasnamakan usahanya sebagai Bursa Berjangka Komoditi resmi dan menjanjikan karir, keuntungan finansial, dan manfaat ekonomi lainnya.
Selengkapnya Silahkan Download :
Post a Comment